Mimpi Berwujud Derita Biru
Oleh: Diday Tea
Ada sebuah ungkapan bahwa seorang anak laki-laki tidak akan pernah dewasa, hanya mainannya saja yang berubah menjadi lebih besar dan lebih mahal.
Salah satu mainan favorit bagi semua anak laki-laki tentunya adalah mobil-mobilan.
Dan saya juga bukan pengecualian
Seperti sudah fitrahnya, anak laki-laki tidak akan jauh dari kegemaran terhadap mobil-mobilan, pistol-pistolan dan perang-perangan, robot, pesawat dan sejenisnya.
Ketika melihat pertama kali melihat mobil Hummer H3 di sebuah film, ketika itulah saya berubah menjadi anak-anak kembali yang menyukai mobil-mobilan.
Saya bahkan sampai membeli mainan dalam bentuk Hummer H3. Atau waktu itu saya masih menyebutnya dengan Hemmer, seperti penyebutan Hammer di dalam bahasa Inggris.
Mobil yang diidentikkan dengan ketangguhan, kegagahan, dan kejantanan.
Walaupun ternyata Hummer H3 ini masih memiliki kakak yang jauh lebih besar; H2 dan H1.
H1 lebih dikenal dengan nama Humvee, digunakan sebagai armada perang tentara Amerika di gurun pasir.
Takdir Allah saya bisa bekerja ke Qatar sejak 2008. Dan kekaguman saya masih belum luntur.
Ternyata mobil yang saya kagumi habis-habisan sejak masih bekerja di daerah Cilegon itu ternyata banyak sekali di Doha.
Setiap hari ada saja yang saya lihat. Bahkan kakak-kakaknya yang belum pernah saya lihat di dalam film pun wara-wiri di jalanan.
Dan saat itu pun tiba.
Ketika impian menjadi kenyataan. Tapi kenyataan yang ternyata mengundang banyak masalah.
Pendel kata akhirnya saya bisa membeli mobil dambaan saya. Sebuah Hummer H3 berwarna Biru.
O iya, di Qatar tidak ada pajak mobil. Jadi haega mobil jauh lebih murah dibandingkan dengan di Indonesia.
Dengan model tahun yang sama, mobil itu masuh berharga 1,6 Milyar. Padahal bekas.
Tapi saya tebus mobil itu dengan harga tidak lebih dari 250 juta Rupiah saja.
Apakah waktu itu saya bahagia? O jelas. Siapa sih yang tidak bahagia ketika bisa memiliki sesuatu yang diimpikan sejak lama?
Apalagi jika mimpi itu adalah mimpi yang lebih dekat ke mengkhayal belaka?
Dengan gaji tidak sampai dua juta di Indonesia, bermimpi punya Hummer H3 seharga hampir 2 M menjadi lebih mustahil dibanding mendapatkan Lailatul Qodar kan?
Kebahagiaan itu hanya sebentar.
Ternyata mobil yang baru berumur empat tahun ini memiliki banyak masalah.
Untuk perawatan rutin sih biayanya masih wajar, sesuai dengan kualitas dan kelas mobilnya. Tapi mobil high end ini ternyata bermasalah sejak digunakan oleh pembeli pertama.
Masalah pertama adalah kadang-kadang, eh bahkan rutin, mobil ini tidak bisa dinyalakan.
Hanya mengeluarkan bunyi kerekekek. Bahasa Inggrisnya “Crancking but not Starting”. Hal ini bisa diperbaiki, tapi harus mengganti keseluruhan sistem komputerisasi mobil ini yang lumayan mahal.
Jadi beberapa kali kejadian, mobil tidak bisa dinyalakan. Dan saya hanya bisa pasrah menunggu selama lima belas menit sampai satu jam untuk mencoba lagi. Setidaknya itu solusi yang saya dapatkan dari forum pemilik mobil yang sejenis.
Masalah yang lebih besar adalah ketika tahun kedua saya harus mengganti kabel starter satu set, itu harganya sekitar lima belas juta.
Dan setelah itu masalah lain yang menyedot biaya yang besar, dan bahkan akhirnya mendekati harga mobil itu sendiri.
Ya begitulah ternyata jika keinginan dan mimpi kita hanya sekedar kebendaan dan duniawi saja, tidak ada sangkut pautnya dengan ibadah kita.
Begitu berhasil kita capai, walaupun itu sesuatu yang besar dan hampir mustahil kita raih sebelumnya, tidak akan menjadi kebaikan.
Lebih banyak keburukannya.
Akhirnya tahun keempat saya melepaskan mimpi saya bersama si Blu, nama yang saya berikan sejak hari pertama dia parkir dengan gagah di garasi rumah.
Si Blu terjual jauh lebih murah dari harga pasar, karena setelah diperiksa oleh komputer khusus mobil, ada masalah besar di Chassis atau kerangka.
Begitulah.
Periksa sekarang mimpi-mimpi anda.
Perbaiki dengan semangat untuk beribadah.
Walaupun masih bersifat kebendaan, tapi niatkan anda memimpikan sesuatu itu;jodoh, rumah mobil tanah, harta, memiliki anak, semata-mata anda kaitkan agar memudahkan ibadah anda.
Agar lebih mendekatkan diri dengan Allah Yang Maha Pencipta.
Doha, 10 November 2018
(Diketik dengan jari telunjuk kanan dan jempol kiri di dalam bis yang membawa saya ke tempat bekerja.)