Paradox Cinta

Hadapkan padaku gunung tertinggi di dunia,

Aku akan hancur leburkan!

 

Hadapkan padaku badai terhebat,

Aku akan bakar habis tak berdebu!

 

Hadapkan padaku pasukan terkuat,

Aku akan tumpas tak berbekas!

 

Hadapkan padaku lautan tak berbatas,

Aku akan buat kering tak berujung!

 

Hadapkan aku bara api terpanas

Aku akan padamkan tanpa bara tersisa!

 

Hadapkan aku pada dia,

Aku cinta tak terhingga

Iklan

Pagi Yang Sempurna

 Ketika beratnya kelopak mata

bisa kita angkat menuju kesadaran,

itu adalah kemenangan

 

Ketika pelukan hangat selimut

kita campakkan untuk berwudhu,

itu adalah kemenangan

 

Ketika kita bisa sholat syukrul wudhu

di tengah rasa kantuk masih  mendera,

itu adalah kemenangan

 

Ketika kita bisa sholat dua rakaat

yang lebih baik dari dunia dan seluruh isinya,

itu adalah kemenangan

 

Ketika kita masih sempat sholat tahiyatul masjid

setelah berjalan menembus dinginnya kegelapan di pagi buta,

itu adalah kemenangan

 

Ketika kita mampu terduduk berdzikir

 

Berdo’a sampai terbitnya sang mentari

Lalu sholat dua rakaat

 

Itu seperti ibadah haji dan umrah

 

Yang sempurna

Yang sempurna

Yang sempurna!

 

Euforia Ramadhan

Ramadhan masih seminggu lagi,
ribuan kata maaf sudah memenuhi dinding- dinding itu lagi

Ramadhan baru sehari,
ramai sekali orang mendadak berbagi

Ramadhan  sudah tujuh hari,
tak lagi ada sudut masjid tersisa untuk tarawih sendiri

Ramadhan sudah melewati purnama yang menggantung,
sudut Masjid pun mulai nampak di ujung
Mall- mall mulai menangguk untung

Ramadhan tersisa sedikit lagi,
Tarawih hanya satu baris terisi
Rekening  para taipan makin penuh terisi

Ramadhan sebentar lagi pergi

Yang juara pasti berseri- seri
Dia menjadi insan yang fitri

Yang kalah pasti sedih tak terperi
Karena sesal dia ratapi

Akankah Ramadhan datang kembali?

Diday Tea
06082013