Sakitnya Disalip di Tikungan Terakhir


Black White Pink Children International Friendship Day Quote Instagram Post

Oleh: Diday Tea

 

Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.

(HR. Muslim, no. 2999)

Ketika masih bekerja di Cilegon, saya dan sahabat saya mendapatkan panggilan untuk tes masuk di sebuah perusahaan yang lebih besar. Perusahaan itu masih berada di daerah Cilegon juga.

Semalam sebelum hari yang bersejarah itu, kami berdua berjuang mempersiapkan diri untuk ujian masuk. Kami bersama mengumpulkan materi dan bahan ujian masuk yang konon sangat sulit. Hampir seperti soal ujian nasional.

Di waktu subuh pada hari ujian itu, kami duduk berdoá dan berdzikir lebih lama dari biasanya.

Sejujurnya saya pasti berdoá agar bisa diterima di perusahaan yang lebih besar itu. Saya niatkan dengan penghasilan yang lebih besar saya bisa lebih banyak menabung untuk persiapan masa depan saya. Tapi ada doá yang terselip, doá agar diberi kesabaran jika ternyata saya gagal bekerja di perusahaan itu.

Di sepanjang  perjalanan di dalam bus antar kota dari Cilegon ke Jakarta kami berdua lebih banyak diam dan merenung memandangi jendela dengan pandangan kosong dan perasaan gugup yang berkecamuk mengaduk-ngaduk pikiran.

Akhirnya ujian pada hari itu pun kami jalani dengan lancar dan kami tiba kembali di rumah kontrakan masing-masing pada malam harinya.

Seminggu setelah hari itu, pada suatu pagi ketika langit masih gelap karena matahari belum terbit, saya sedang duduk santai di teras loteng kamar kontrakan saya, ketika terdengar terdengar seseorang yang memanggil sayup-sayup sambil berjalan tergesa-gesa:”Day, hayuu! Kok kamu belum siap-siap? Udah jam berapa ini woy!”

Dengan wajah kebingungan saya pun bertanya balik: “Ke mana? Kok kamu rapi amat bajunya, kaya mau ke kondangan!” Jawab saya dengan setengah berteriak juga.

“Iya tandatangan kontrak lah, di pabrik yang kemaren kita tes bareng itu lho! Emang kamu ngga ditelepon ya?” Dia menjawab dan bertanya dengan wajah sumringah, serta senyum penuh kemenangan selebar lima senti menghiasi wajahnya.

“Oh, saya mah ngga ditelepon euy!”Saya jawab dengan suara yang agak tercekat.

“Oh gitu? Ya udah saya berangkat deh kalau gitu, udah telat nih!” Katanya lagi sambil melambaikan tangannya dan mengayunkan langkahnya semakin cepat sampai setengah berlari ke arah tukang ojek yang sudah menunggu di pangkalan ojek pertigaan dekat rumah.

Mendengar itu tadinya langit serasa runtuh. Ternyata dia diterima dan saya tidak.

Sakit ya sakit. Sesakit VR46 yang terjatuh di tikungan terakhir balapan.

Kecewa ya jelas lah kecewa, terutama karena ternyata penyebab saya diterima adalah karena saya terlalu polos memberitahu penguji bahwa saya sedang kuliah lagi. Padahal mereka memerlukan karyawan yang bisa siap setiap waktu untuk bekerja.

Tapi saya teringat dengan hadits yang saya cantumkan di awal tulisan ini.

Pasti ada hikmah terbaik yang Allah akan berikan kepada saya di balik kegagalan saya bergabung dengan perusahaan itu.

Dan ternyata benar saja.

Jika saya waktu itu berhasil masuk ke perusahaan itu, belum tentu saya bisa mendapat kesempatan untuk tes di perusahaan tempat saya bekerja sekarang. Yang jauh lebih baik.

Alhamdulillah. Janji Allah itu pasti nyata!

 

 

 

 

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s