Jangan Mudah Menyerah


“Tidak mungkin itu kata manusia, jika kata Allah jadi, ya jadilah!”

               Seperti hari- hari Jumát lainnya, aku sudah bersiap- siap untuk pergi ke mesjid sebelum adzan zhuhur. Mandi, tiga semprot Calvin Klein sudah cukup untuk menyelimuti tubuhku dengan kesegaran wanginya. Just like the ordinary days, hari ini sih kupikir tidak akan ada cara atau even spesial yang akan terjadi.

Kejadian istimewa itu terjadi, dan tidak pernah kuperkirakan, setidaknya sampai hari ini.

Setelah siap, ku pun berpamitan kepada istri dan anak- anakku untuk pergi sholat Jumát. Aku berjalan dengan sigap, semangat dan tegap, karena Jumát selalu menjadi hari yang istimewa. Terutama di Qatar , karena itu adalah hari libur kerja.

Kuhempaskan perlahan tubuhku ke atas kursi pengemudi. Sudah terbayang ketika khotib sedang khutbah dengan berapi- api di atas mimbar. Dan terbayang juga diriku yang masih belum bisa mengerti khutbah dalam bahasa Arab…hehehe..

Eh, alangkah terkejutnya diriku ketika ternyata mobilku tidak bisa distart!

Yaahh…alamat buyar deh rencana hari ini, awalnya hanya itu yang ada di pikiranku.

Setelah kucoba utak – atik, ternyata sesuai perkiraan, aki mobilku soak. Sebenarnya wajar sih, karena sudah dua tahun lebih. Tapi aku tidak mengira secepat itu, karena terakhir service, tukang servicenya bilang bahwa aki mobilku masih bagus.

Akhirnya kutelepon tetanggu ku untuk membawa mobilnya agar bisa men-jump start, mobilku.

Alhamdulillah, akhirnya mobil pun bisa kuhidupkan dengan bantuan temanku itu.

Tapi masalah belum selesai nih, karena acara pertemuan dengan komunitas fotografer itu akan berlangsung setelah Ashar, masih beberapa jam lagi. Aku tidak mungkin menyalakan mobilku selama itu.

Di Qatar, jangankan di hari libur, di hari biasa saja, semua toko akan tutup antara jam dua belas siang sampai jam empat sore, tanpa kecuali.

Mau tidak mau, sehabis sholat Jum’at tadi aku haru pergi mencari aki untuk mobilku.

Ada sih, bagian dari diriku yang langsung menyerah dan lebih memilih untuk menyerah saja dengan menyalakan mobilku sampai sore nanti.

Akhirnya sih kupilih untuk meluncur saja ke area aksesoris mobil dekat rumahku, sambil berharap ada satu toko yang ternyata sudah buka setelah sholat Jumát.

Eh, ternyata benar saja, dari puluhan toko yang berjejer itu, tidak ada satu pun yang sudah buka. Huff…harapanku mulai hilang tuh…

Kuhubungi beberapa orang teman- temanku untuk menanyakan toko yang kira- kira tetap buka walaupun di hari Jumát siang. Mereka semua ternyata kompak, tidak ada yang tahu.

Mereka semua bilang bahwa di Qatar ini  tidak mungkin ada toko yang bakalan buka tengah hari bolong, di hari Jumát pula. Impossible, no way, you will not be able to find, ngga bakalan ada, ah pokonya mah, walau pun berbeda- beda tapi tetap satu jawaban.

Harapanku semakin menipis tuh!

Ah, tapi masih ada satu tempat yang belum ku coba di daerah Salwa road, kalau tidak salah sih ada pom bensin yang lumayan lengkap, dengan all service in one place.

Ketika tiba di sana, kulihat pom bensinnya sih buka. Dan aku masuk lebih ke dalam lagi ke arah tempat service mobilnya. Dan percakapan yang sangat mencerahkan pun terjadi.

Kutanya salah seorang penjaganya: “Are you open?”

“Yeah, we are open”! Dia pun menjawab dengan ramah.

“ You can change battery?”Tanyaku dengan muka yang sudah agak ceria, karena harapanku ternyata tidak sia-sia.

“If inside have battery same- same your car, I will fix to you!”Jawab dia. Wah, mulai deh, dialog Inggris tarzan terjadi kataku dalam hati.

“Your car where? Aswad sayara? Superman Car?” Tanya dia sambil menunjuk sebuah Chevrolet Corvette.

Jiah..Aku sih alhamdulillah saja kalau disangka empunya si neng Corvette itu. 😀

“No, my car there, that side, yamin ila aswad syara”Jawabku dengan bahasa Arab-Inggris Tarzan yang tidak kalah ngga nyambungnya dengan si doi.

Karena dialog Arab- Inggris yang sangat tidak nyambung ini terus berlangsung selama beberapa kalimat, akhirnya aku akhir saja dengan langsung menuju ruangan kantor bengkel itu.

Singkat cerita, digantilah aki mobilku dan mobilku bisa menyala seperi biasanya.

Walaupun hanya hal kecil dan tidak sedramatis kisah- kisah hidup di buku- buku motivasi, atau di dalam cerita- cerita Chicken Soup Series, tapi hikmah yang kudapat sangat besar.

Hikmah yang mengingatkan bahwa seringkali kita lebih mendengarkan ucapan manusia yang bilang tidak mungkin, tidak ada harapan. Bahwa seringkali kita mengalami atau mendapatkan kejadian yang kita alami dan orang- orang di sekitar kita yang sebenarnya tidak mungkin, tapi toh akhirnya tetap terjadi, dan sudah terjadi.

Jangan menyerah, walaupun sudah ada kalimat “tidak mungkin”keluar dari mulut seorang, atau bahkan beberapa, atau bahkan semua orang di sekitar kita.

Mungkin kita hanya kurang berusaha lebih keras, dan dengan sengaja menghapus harapan kecil yang seharusnya selalu ada ketika kita sedang berusaha, atau bahakn hanya sekedar berniat untuk berusaha.

Tidak ada yang mungkin kata Allah, jika kata Allah, jadi, maka jadilah!

 

www.didaytea.com

300920111457

Setelah bersimbah keringat di tengah teriknya matahari Doha

 

Iklan

2 pemikiran pada “Jangan Mudah Menyerah

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s