Khawatirlah!


Dari situsnya bapak Mario Teguh..
dengan sedikit modifikasi..

By Ferry Permadi,
“KEKHAWATIRAN”

Dalam hidup, sering kali kita merasa khawatir.

Saya sangat khawatir sekali akan banyak hal;

Saya sangat khawatir, bahwa anak saya nanti tidak mendapatkan pendidikan yang baik untuk masa depannya.

Saya sangat khawatir, ketika menyadari bahwa pendapatan saya hanya bersaing dengan kebutuhan yang semakin lama semakin menunjukan potensi kemenangannya.

Saya sangat khawatir, ketika setiap tahun berkurangnya usai tidak sebanding dengan kebaikan dan manfaat yang telah kita berikan.

Saya sangat khawatir, ketika banyak impian dan cita-cita yang belum dapat terwujudkan.

Saya sangat khawatir, ketika ternyata upaya kita selama ini, masih jauh dari cukup dibanding mereka yang telah mencapai keberhasilan yang kita impikan.

Kebahagiaan adalah tidak adanya ketidak-bahagiaan.

Ketidak-bahagiaan adalah keadaan di mana hadir kekhawatiran dan atau ketakutan.

Dengan demikian kita bisa disebut berbahagia bila kita bisa terlepas dari rasa khawatir atau rasa takut.
Dan ternyata memang benar, tidak mungkin seseorang bisa menyebut dirinya berbahagia,
bila kualitas hidupnya terlukai oleh hadirnya rasa khawatir atau rasa takut.

Rasa khawatir adalah bibit dari rasa takut. Dan rasa khawatir yang tidak dikelola dengan baik akan tumbuh menjadi sebuah ketakutan,
yang kemampuan merusaknya jauh lebih besar dari rasa khawatir.

Apakah banyaknya rasa kekhawatiran saya menjadi penghalang bagi Kebahagiaan?
Apakah saya tidak bisa berbahagia dengan banyaknya rasa khawatir?.

Hidup ini demikian penuh dengan alasan untuk merasa khawatir dan merasa takut,
sehingga bila suatu hari kita mendapati hati ini terbebas dari rasa khawatir,
sama sekali tidak merasa khawatir,… justru itu-lah saat untuk mulai merasa khawatir.

Kedengarannya sebagai sebuah double-standard, karena kenyataan yang satu membatalkan yang lain.

Sebetulnya tidak. Yang dari luar tampak sebagai sebuah standar ganda,
sebetulnya lebih sering berupa pengamatan tentang dua titik ekstrim dari sebuah kontinum.
Seperti, membalas atas kejahatan orang kepada kita itu dibenarkan,
tetapi akan lebih baik bagi kita apabila kita memaafkan.

Orang yang benar-benar khawatir akan berupaya lebih sungguh-sungguh.

Jadi, … khawatirlah.

Ternyata pengertian dari anugerah rasa khawatir itu sangat indah.

Rasa khawatir merupakan satu sumber kekuatan yang diciptakan seperti kesulitan yang dibaliknya terdapat kemudahan.

Rasa khawatir yang tidak dikelola dengan baik, yang dibiarkan tumbuh menjadi ketakutan, akan menjadikannya sebagai penghalang kebahagiaan.

Sebagai kesulitan, karena dengan rasa takut yang ditimbulkannya menjadikan kita tidak lagi berani mengupayakan perbaikan.

Tidak berani keluar dari zone kenyamanan yang kita anggap tidak akan ada perubahan.

Tidak berani mengupayakan sesuatu yang baru, yang menjadi pemungkin keadaan baru.
Bagaimana kita bisa mengharapkan hasil yang baru dengan upaya yang tidak baru?.

Rasa Khawatir, yang menjadikan kita berupaya lebih bersungguh-sungguh didalamnya dijanjikan kemudahan didalam upaya dan kesungguhan kita.

Sahabat dalam kesempatan baik ini, ijinkan saya untuk mengutip tulisan indah dari guru kita ” Kepada Engkau yang sedang Gelisah”.

Semoga tulisan yang menenangkan kegelisahaan ini, dapat menjadikan kita lebih kuat dan berhasil memenangkan kekhawatiran-kekhawatiran kita.

Dia,

Tuhan mu Yang Maha Pengasih,

menunggu mu

agar engkau datang bermanja-manja kepada-Nya

meminta maaf karena keraguan mu,

mengembalikan kesadaran mu

kedalam kasih sayang-Nya

Dia,
ingin mendengar mu berjanji lagi

dengan meminjam kesungguhan

dari janji mu yang terakhir,

bahwa engkau tidak akan lupa lagi,

bahwa apa pun yang terjadi

adalah untuk kebaikan mu.

Katakanlah bahwa engkau telah mengerti

bahwa semua upaya dan hasil mu tidak penting

bila dalam pencapaiannya

engkau menjauh dari-Nya.

Berjanjilah kepada Tuhan mu,

bahwa dalam keraguan mu yang akan datang,

engkau akan menjaga diri mu

bermanja-manja dekat dengan-Nya;

karena engkau tahu

bahwa bila Dia berkenan,

tidak ada yang tidak akan Dia berikan

kepada mu,

meskipun apa pun,

Bila Dia berkenan.

Seberapa jauh pun perjalanan mu,

engkau akan sampai bila engkau dekat dengan-Nya.

Seberapa sulit pun pencarian mu,

engkau akan menemukan

bila engkau mencari.

Seberapa jauh pun engkau hilang,

engkau akan dicari dan ditemukan

bila engkau mencarikan jalan

bagi saudara mu yang kehilangan jalan.

Maka bila kegelisahan datang lagi kepada mu,

sambutlah ia dengan penghormatan bagai kepada tamu

yang membutuhkan pengertian baik.

Sesungguhnya,

kegelisahan mu hanyalah kekuatan mu

yang sedang kebingungan.

Maka, damaikanlah diri mu.

Pulihkanlah jiwa mu

kepada keindahan asli mu.

Keindahan jiwa mu

adalah sumber dari semua kekuatan mu.

– MT –

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s