Pelunak Hati: Masih Berani Mengeluh?

Pelunak Hati: Masih Berani Mengeluh?

Di setiap level kehidupan, orang miskin, orang agak miskin, orang kaya, orang super kaya sampai konglomerat pun, selalu ada celah untuk mengeluh.

Dari hanya sekedar mengeluh kurangnya penghasilan, sampai mengeluh mobil kurang satu, atau tanah kurang satu hektar.

Jika sedikit saja terbersit tanda bahwa kita akan mengeluhkan sesuatu yang kurang pada diri kita, segeralah berpaling.

Pergilah ke luar rumah.

Amati orang- orang di sekitar anda.

Seorang kuli tua renta yang menyebrang jalan dengan tergopoh- gopoh.

Seorang Ibu- ibu tua yang sedang menjajakan dagangannya di pinggir jalan.

Orang- orang yang berjuang jauh lebih susah payah daripada kita hanya untuk sekedar makan hari ini.

Dan tanya pada diri anda: Masih Berani Mengeluh?

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnyanakhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya.” (QS. Al Ankabut 64)

Doha, Qatar
Jumát, 13 Februari 2015

Pelunak Hati Dari Gaza

Pelunak Hati Dari Gaza

Segala sesuatu yang fana di dunia ini sebenarnya tidak ada yang absolut, semuanya adalah relatif, atau ada pembandingnya. Baik yang lebih baik, atau pun sebaliknya.

Begitu juga dengan kesulitan hidup, dan kesulitan berdakwah.

Tidak ada keperihan hidup dan kepayahan berdakwah yang bisa kita keluhkan kepada Yang Maha Mencipta, jika kita bisa meluangkan saja sedikit waktu kita untuk membandingkan kondisi kita sekarang dengan orang lain yang jauh lebih pedih hidupnya, yang jauh lebih hebat tantangan berdakwahnya.

‪#‎Oleh‬-oleh kajian tadi pagi.

“6 Fakta-fakta Unik dan Mengagumkan di Gaza”

Menikah Bukan Sekedar Romantisme

Menikah Bukan Sekedar Romantisme

Sejak ijab kabul, sampai di akhirat nanti, sebuah pernikahan adalah ibadah dan ladang amal yang tak pernah berhenti.

Sejak ijab kabul, ribuan malaikat turun mendoákan.

Peran suami, peran istri, semua adalah ibadah.

Beratnya suami mencari nafkah, repotnya istri mengurus rumah walau pun tidak diwajibkan, susah payahnya proses kehamilan, kesabaran di dalam mendidik anak,

Kantor, dapur, sumur, dan kasur. Semuanya adalah ladang amal.

Suami dan istri hanyalah perantara ibadah kepada Allah.

Istri menurut kepada Allah dan Rasul SAW dengan cara patuh kepada suami.

Suami menurut kepada istri adalah patuh kepada perintah Allah dan Rasul SAW untuk membahagiakan istri.

Menikah bukan sekedar memadukan dua insan yang jatuh cinta, atau memberi ijin resmi hubungan seksual dua insan yang dimabuk asmara.

Menikah itu adalah ibadah yang sangat agung.

Doha, 31 Januari 2015

Ketenangan Menghadapi Masalah

Ketika sedang ada banyak masalah, manusia cenderung malah malas beribadah.

Padahal, Allah menciptakan masalah, pasti sudah dengan solusinya. Hanya Dia- lah yang tahu solusi dari semua permasalahan kita.

Padahal, dengan mendekatkan diri kepada Allah, walau pun masalah tetap ada dan belum ada solusi instan, Allah akan memberikan ketenangan di hati, kejernihan berfikir, dan pada akhirnya solusi dari arah yang tidak kita duga- duga sebelumnya.

Daripada meminta diringankan beban yang menumpuk di atas pundak kita, lebih baik meminta agar kita diberi pundak yang kuat.

Karena sesungguhnya setiap detik dan setiap kalori yang kita habiskan untuk bersabar di dalam menghadapi masalah, akan menjadi kebaikan yang sangat besar di sisi Allah.