Sudah sebulan lebih saya berangkat untuk memeras meras keringat dan membanting banting tulang jam 04:25 dan pulang jam 20:30, atau berangkat 16:25, dan pulang 08:30 kalau sedang shift malam.
Jarak rumah ke pabrik kurleb 90km. Kerja enam hari, libur hanya 18jam.
Betis serasa direndos.
Paha serasa dirujak.
Badan serasa diulek.
Tak terbayangkan, bagaimana lelah dan payahnya istri dibanding saya yang tinggal berangkat dengan tas berisi bekal enak yang tinggal makan, baju wangi dan rapi yang tinggal pakai, mobil yang tinggal meluncur, dan makan malam yang selalu siap sebelum saya mengetuk pintu. Rumah yang selalu bersih rapi berseri-seri, serta wajah anak-anak yang selalu ceria dan gembira ria dengan perut perut buncit mereka, ketika berhamburan ke pintu, menyambut si papih sepulang kerja.
Salut untuk para istri, kalian hebat banget ih..!
Semoga Allah mengganti susah payah kalian yang luar biasa dengan tiket VIP ke surga ya..Aamiin
seandainya setiap suami menyadari seperti ini… wkwkwkwk…
Hehehe
Pencitraan… 😀