Un-Conventional Programme


Oleh : Amri Knowledge Entrepreneur

Sekitar 10 rumah dari tempat tinggal keluarga kami di Bandung, ada
pesta luar biasa meriahnya. Tapi yang mengagumkan kami bukan meriahnya
saja, sebab hampir setiap pesta, khususnya untuk bangsa kita yang rasa
sosialnya, alhamdulillah masih sangat bagus. Setiap pesta, pasti
meriah sekali.

Kemeriahan yang dibuat, biayanya tidak jauh berbeda dengan kemeriahan
pesta tempat lain, tapi pesta ini penuh keunikan. Sebenarnya, pesta
ini dibuat untuk merayakan khitanan cucunya dan sekaligus diadakan
khitanan masal sekitar lima puluh orang.

Adapun “Un-Conventinal Programme” yang dibuatnya adalah;

Pertama, keluarga ini membuat acara hiburan atraksi sepeda BMX, dan
ini jarang terjadi, acara khitanan, tapi atraksi sepedahan. Kedua, ada
acara saweran, persis seperti acara pernikahan, hanya saja, sawerannya
bukan berbentuk uang, tapi gulungan kertas dan didalamnya ada tulisan
hadiah. Ketika ada salah satu warga yang ikut dan mendapatkan kertas,
kemudian dibuka, hasilnya keren habis, disitu tertulis “Kambing”. Saat
itu pula, warga dengan gembira dan mengangkat kambing, kemudian dibawa
pulang. Tentunya banyak acara-acara unik lainnya, misalnya Wayang
dengan dalang Asep Sunarya, Hiburan keliling kampung, sebagaian naik
kuda dan lain sebagainya.

Begitu juga, ada seorang teman sedang mengadakan acara pernikahan,
karena menyewa gedung harganya sangatlah mahal, maka sahabat saya ini
bekerja sama dengan perhutani, kemudian membuat tempat pernikahan dari
bambu. Setiap tamu undangan, khususnya temen-temen dekatnya,
diharuskan datang sesuai dengan hobinya. Kebetulan, keluarga ini
hobinya banyak. Maka ada tamu rombongan khusus datang dengan naik
sepeda. Ada juga yang pakai atribut terjung payung dengan beberapa
perlengkapannya. Ada yang datang pakai kostum golf. Ada juga yang
datang pakai baju petualangan, khususnya panjat tebing. Suasana
pernikahan ini sangat unik. Setelah pernikahan selesai, sampai
sekarang rumah bambu itu, dimanfaatkan oleh pemuda sekitar untuk
berjualan. Kebetulan, daerah itu, tempatnya sekitar Cikole Lembang
Bandung. Sekarang juga dipakai tempat istirahat perlombaan sepeda down
hill, MTB-Moutain Bike, BMX dan lain sebagainya.

Ada juga salah satu perguruan tinggi, kalau mengadakan acara wisuda,
semua peserta wisuda, diangkut dengan kendaraan berat yaitu Tracktor,
bahkan setelah acara selesai, para peserta wisuda diarak keliling kota
dengan menggunakan kendaraan besar. Asyik sekali, meriah namun tetap
terjaga biaya murahnya.

Secara pribadi, saya jadi terinspirasi untuk mengadakan acara UMROH,
dengan membawa sepeda MTB-Mountain Bike, jadi nanti di Makkah bisa
keliling ke Arofah, Mina, Gua Hiro, Masjid Jin. Begitu juga, ketika ke
Madinah, bisa keliling ke pasar Kurma, Laut Merah dan beberapa tempat
bersejarah lainnya. Sambil mempromosikan sepeda ke warga Arab, agar
sehat tidak terkena kolestrol karena makanannya banyak daging. Begitu
juga, bagi temen-temen yang sering khobah Jumat, alangkah kerennya
kalau menggunakan Infocus dan setiap jamaah bisa mendapatkan
materinya.

Hidup ini sangatlah berfariatif, maka sayang sekali kalau kita sampai
saat ini hidupnya sangat monoton dan membosankan. Bukankah hidup
monoton akan melumpuhkan saraf-saraf kecerdasan kita.

Berani hadapi tantangan untuk “Un-Conventional Programme?” Atau kita
tidak pernah berbuat banyak secara produktif sampai kita meninggal.
Bagaimana pendapat sahabat???

http://amri.web.id/index.php/un-conventional-programme/#more-20

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s