Practice Makes Perfect

Orang yang sudah terlatih sejak kecil untuk ngaret, ketika dewasa ngaretnya bakal semakin sempurna.

Orang yang sudah terlatih sejak kecil untuk nyontek, bakal semakin sempurna peluang untuk jadi koruptor.

Orang yang sudah terlatih sejak kecil tidak disiplin, ketika dewasa sempurna jadi pembangkang dan pelanggar peraturan.

Orang yang sudah terlatih sejak kecil untuk tidak antri, ketika dewasa bakal jadi orang yang balik marah kalau disuruh antri.

Orang yang sudah terlatih sejak kecil untuk tidak membuang sampah pada tempatnya, ketika dewasa tidak akan segan membuang sampah di tengah jalan tanpa rasa bersalah.

Ah, memang ,practice makes perfect!

Benci Kepada Sesama Muslim

Kenapa kita memperlakukan sesama muslim yang berbeda organisasi, berbeda pendapat, berbeda pergerakan, berbeda metode dakwah seperti layaknya musuh?

HT, Salafy, Ikhwan (PKS), NU, Muhammadiyah, FPI, dan gerakan- gerakan lainnya cenderung terlihat seperti saling bermusuhan, terutama di akar rumput.

Saya amati teman- teman di social media yang berbeda ini seperti mempunyai kebencian luar biasa kepada “golongan” yang lain?

Menyindir, mencela, mengejek golongan yang lain sangatlah tidak elok.

Kenapa tidak memperlakukan seperti saudara, yang sama- sama muslim, dan tidak harus panas- panasan seperti sekarang?

Pantesan Islam ngga pernah benar- benar maju, dan kaya gini- gini aja.

Persis seperti orang- orang yang naik perahu yang sedang bocor dan mau tenggelam.

Bukannya bekerja sama, malah sibuk masing- masing mencabuti kayu untuk membuat rakit masing- masing.

http://www.eramuslim.com/oase-iman/mayoritas-jangan-lubangi-kapal-kita.htm#.VesIWPmeDRY

Pujian Itu Racun

Jangan senang dengan pujian orang, karena mereka hanya tahu diri kita dan memuji kita dari luar yang kelihatan oleh mereka saja.

Bodoh betul.

Kalau mereka tahu sedikit saja diri kita yang asli, aib kita, dosa kita, perbuatan kita, hal- hal buruk yang kita sembunyikan dari pandangan orang- orang, pasti bukan pujian atau sanjungan yang akan kita dapat.

(Al Hikam, Aa Gym)

#selfreminder

Amalan Stratejik dan Produktif Pembayaran ZISWakaf

Amalan Stratejik dan Produkfif Pembayaran ZISWakaf

Kenapa dianjurkan membayar zakat, infaq dan wakaf, shodaqoh ke lembaga amil Zakat seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid, PKPU dan lain sebagainya?
Selain untuk kredibilitas dan tepat guna, ini juga sebenarnya bisa menjadi amalan stratejik kita.
Sekecil apa pun jumlah yang kita bayarkan, kita akan selalu mendapat porsi ganjaran dari setiap kebaikan yang dilakukan oleh lembaga amil zakat tersebut.

Produktif dan Tepat Sasaran.
Ayo zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf!
Mengeluarkannya sekali, pahalanya tak henti- henti.

Jangan Sembarang Curhat

Jangan Sembarang Curhat

Biasanya kalau datang kejadian, kita suka ingin curhat.

Banyaknya orang ketika ada kejadian, dia menggapai, justru yang digapai yang jauh. Dia angkat telepon, dia ngomong sana-sini, dia cari kawan, dia curhat sana- sini.

Ingat baik- baik.

Kalau kita curhat kepada orang, yang tidak pada tempatnya, inget baik- baik, tidak semua orang sanggup memikul  amanah setelah mendengar curhat kita.

Dia curhat ke kita, atau kita curhat ke seseorang, ini efeknya:

  1. Kalau orang itu kurang amanah, dia akan menyebarkan curhat kita. Exagaratin. Bisa menjadi fitnah menyebar, gara- gara curhat yang tidak pada tempatnya.
  2. Orang yang curhat ke kita, dia akan masuk ke dalam kehidupan kita. Dia akan terus menerus ikut mengatur. Ikut memberikan masukan, laranga. Artinya, kita sudah diintervensi oleh orang itu. Dan ini akan membuat hidup kita tidak nyaman. Nanti dia akan konsultasi ke sana- sini. Dengan versinya, karena sejengkal jadi sedepa. Nanti orang yang diajak ngobrol oleh dia akan masuk juga ke kehidupan kita. Makanya orang yang paling suka curhat, kepada orang yang tidak tepat, itu akan jauh lebih ruwet hidupnya. Akan lebih rumit, karena, masukan masukan yang dia terima juga belum tentu benar.
  3. Mempermalukan diri sendiri.

Jadi bagaimana kalau nanti ada masalah?

(Mintalah pertolongan) dalam menghadapi urusan atau kesulitan-kesulitanmu (dengan jalan bersabar) menahan diri dari hal-hal yang tidak baik (dengan salat). Khusus disebutkan di sini untuk menyatakan bagaimana pentingnya salat itu. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa jika Nabi saw. hatinya risau disebabkan sesuatu masalah, maka beliau segera melakukan salat. Ada pula yang mengatakan bahwa perkataan ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi yang terhalang beriman disebabkan ketamakan dan ingin kedudukan. Maka mereka disuruh bersabar yang maksudnya ialah berpuasa, karena berpuasa dapat melenyapkan itu. Salat, karena dapat menimbulkan kekhusyukan dan membasmi ketakaburan. (Dan sesungguhnya ia) maksudnya salat (amat berat) akan terasa berat (kecuali bagi orang-orang yang khusyuk) yang cenderung kepada berbuat taat.

Al Baqarah 45

[2:153] Bahasa Indonesia

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Sebelum bicara sama siapa, coba sholat dulu , ngadu ke Allah.

Nanti Allah akan bimbing untuk bercerita kepada orang yang tepat dan menjadi jalan solusi dari Allah.